Wednesday, November 2, 2016

Istilah heliotherapy dicetuskan pertama kali oleh orang Yunani kuno untuk menyatakan pengakuan mereka akan pentingnya sinar matahari bagi kehidupan.Helioterapi adalah istilah penyembuhan berbagai penyakit dengan menggunakan bantuan sinar matahari.  Melekat dalam ide heliotheraphy itu adalah kepercayaan bahwa sinar matahari memiliki kekuatan untuk terapi dalam penyembuhan.  Ternyata kepercayaan itu tetap hidup di abad-20. Selama itu pula belum ada yang mempertanyakan tentang pembatasan paparan radiasi matahari, misalnya di proses-proses biologi, seperti produksi vitamin D dan fenomena psikologis, seperti depresi serta gangguan emosional akibat perubahan musim. Juga tidak ada yang mempertanyakan gangguan yang muncul akibat paparan sinar matahari dalam jangka panjang.
Berbagai penyakit bisa disembuhkan dengan helioterapi, seperti: TBC, paru-paru, penyakit kelenjar tulang, penyakit persendian, peritonium (selaput rongga perut), kulit, mata, serta saluran kelamin dan kemih. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit yang bisa disembuhkan dengan menggunakan penyinaran sinar matahari. Banyak juga dermatologis (dokter ahli penyakit kulit) juga menggunakan sinar matahari untuk mengobati jerawat, psoriasis dan kelainan kulit.
Matahari sumber terapi berbagai jenis penyakit
Sinar matahari mempunyai efek menambah kemampuan metabolisme tubuh untuk memetabolisasi kolesterol dan mengurangi kadar kolesterol darah hingga 13 %. Paparan sinar matahari memiliki efek yang sama dengan olahraga, seperti menurunkan tekanan darah, jumlah denyut jantung dalam keadaan normal dan menambah volume darah yang dipompa jantung sekitar 39%.
Selain itu terapi ini dapat meningkatkan hormon seks, kekuatan otot, ketahanan terhadap infeksi, jumlah oksigen dalam darah, memperbaiki toleransi terhadap stres, memperbanyak adrenalin di dalam jaringan, serta menambah energi dan ketahanan tubuh. Bahkan helioterapi sangat efektif untuk menyembuhkan stroke dan stres.
Prinsip helioterapi juga bisa digunakan di ruang operasi rumah sakit karena mampu mengurangi jumlah bakteri hingga 50%. Sinar ultraviolet (UV) dari matahari mampu membunuh bakteri meskipun harus melewati kaca jendela. Pasien pun lebih cepat dan lebih sedikit terkena infeksi bakteri pasca operasi. Kemampuan tersebut menjadi penting karane di rumah sakit infeksi menduduki peringkat yang tinggi sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung, kanker, dan stroke.
Helioterapi pun mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk merasakan ampuhnya sinar matahari, kita pun tidak perlu repot-repot. Cukup pasang badan di bawah terik matahari, yang penting seluruh tubuh rata mendapat paparan sinar matahari. Waktunya dapat kita pilih ketika kabut atau embun sudah tidak ada lagi. Sebaiknya jangan dilakukan ketika matahari sudah beranjak tinggi (lewat pukul 09.00).
Mula-mula cari tempat terbuka yang memungkinkan sinar matahari tidak terhalang. Menghadaplah ke timur. Kenakan baju yang tidak terlalu tebal. Lakukan secara sistematis, dengan melakukan penyinaran dengan urut-urutan:                                                                                  
1. Wajah, apabila disertai pijitan di daerah ini bisa membuat kulit wajah disekitar mata dan pipi teta  kencang, Juga membuat pandangan mata menjadi lebih menarik. Sebaiknya dilakukan dalam keadaan mata terpejam, kalau ingin membuka mata lakukan sebentar saja
2. Leher.
3. Dada. Penderita gangguan paru-paru, semacam asma, bronkitis, alergi pagi/dingin, dan
    alergi debu dapat melakukan penyinaran pada bagian ini lebih lama.
4. Perut. Penyinaran pada bagian ini bermanfaat bagi yang sering menderita masuk angin dan
    susah buang air besar.
5. Kaki bagian depan. Bagi penderita sakit persendian ataupun tulang, bisa melakukan 
    penyinaran pada bagian ini agak lama.
6. Sinari bagian samping tubuh, sehabis itu kembali ke posisi semula dan membungkuk 
    dengan tangan memegangi bagian di atas lutut.
7. Kepala bagian belakang, sinari sebentar saja.
8. Tengkuk. Lakukan agak lama. Ini sangat penting bagi yang sering menderita pusing-pusing,
    migrain dan sakit kepala lainnya.
9. Punggung. Lakukan penyinaran agak lama di bagian ini, terutama bagi yang menderita 
     rematik.
10. Pinggang bagian belakang. Lakukan penyinaran agak lama di daerah ini, karena mampu 
       menambah gairah seks.
11. Kaki bagian belakang. Pada bagian tubuh yang memerlukan proses penyembuhan, ulangi 
      penyinaran pada bagian tersebut. 
Khususnya bagi penderita stroke atau penyakit berat lainnya, tidak dianjurkan untuk memaksakan diri melakukan pemanasan sesuai urutan di atas. Lakukan sebisanya terlebih dahulu, terutama pada bagian yang sakit. Setelah mengalami kemajuan tambah porsi penyinaran hingga menyeluruh.
Kunci untuk memaksimalkan pengaruh positif sinar matahari adalah tercapainya keseimbangan yang sempurna. Jangan terlalu singkat, juga jangan terlalu lama yang membuat kita "terbakar" oleh matahari. Paparan matahari berlebihan dapat membawa ke arah penuaan prematur, kulit berkerut dan kanker kulit. Paparan yang moderat, bagaimanapun yang dikombinasikan dengan bahan pelindung kulit dapat membantu mengoptimalisasikan pengaruh sinar matahari yang diharapkan.
Dalam helioterapi, selain paparan sinar matahari sebagai inti terapi perlu pula disertai upaya pendukung agar hasilnya maksimal. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan, yakni jalan santai, senam dan doa.
Jalan santai selain untuk membantu menghindari kebosanan berada di satu tempat juga untuk secara lebih intensif menggerakkan tubuh. Agar saraf-saraf kaki terangsang, dianjurkan pula untuk tidak mengenakan alas kaki. Bertelanjang kaki sekaligus memperlancar aliran darah pada pembuluh balik menuju ke jantung.
Untuk senam, banyak alternatif bisa dipilih. Umpamanya senam jantung sehat, body language, waitankung, taichi atau senam aerobik. Senam mana yang hendak dipilih tergantung pada kondisi dan kebutuhan yang diinginkan. Sedangkan berdoa merupakan dasar pengobatan prana atau dzikir. Dengan berdoa kita mencegah datangnya gangguan yang disebabkan non fisik.
Selain itu untuk memaksimalkan terpi dengan sinar matahari, juga diperlukan beberapa tips pendukung, seperti :
1. Sebelum berjemur, minumlah air putih yang telah diangin-anginkan, biasanya di halaman,
    di dalam botol tertutup selama satu malam. Volumenya sebanyak mungkin kita mampu.
    Lalu buang air kecil untuk membuang air untuk membantu membersihkan ginjal, 
    mencegah/menghancurkan batu ginjal dan memperlancar saluran kelamin dan saluran 
    kemih.
2. Sesudah berjemur, minumlah madu sebagai "penguat". Sebaiknya tidak minum es selagi 
    tubuh masih hangat atau berkeringat, karena dalam kondisi masih hangat akibat berjemur
    atau melakukan gerak badan, tubuh mendapatkan air dingin dari minuman, apa yang baru 
    diupayakan lewat helioterapi menjadi mubazir.

Selamat mencoba dan mudah-mudahan berhasil.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...